khotbah dipanggil untuk melayani
Kemampuan saya belum mencapai level layak untuk melayani" menjadi alasan ketika ditawari sebuah pelayanan. BISS, Tuhan tidak memanggil mereka yang mampu, tetapi Ia pasti memampukan mereka yang dipanggil-Nya. Saya dulu tidak pernah berpikir bahwa akan bisa berdiri untuk menyampaikan firman Tuhan. Bagaimana tidak?
Demikianjuga kita dipanggil untuk melayani. John Piper mengatakan " To receive Christ, cost nothing. To follow Christ, cost something. To serve Christ, cost everything ." Mengorbankan segala-galanya adalah harga sebuah panggilan dalam melayani Tuhan. Oleh sebab itu, banyak orang yang lebih suka dilayani dari pada melayani.
Pemimpinyang Menghamba. Oleh: Pdt. Nathanael Channing. Markus 10:35-45. Dalam kehidupan bergereja, kita sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata "pelayan". Itulah jabatan anak-anak Tuhan yang menerima panggilan untuk melayani-Nya. Kita semua dipanggil untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya.
Tuhanmemanggil kita bukan hanya untuk diselamatkan, namun juga berada dalam sebuah relasi kasih. Tuhan mengasihi kita, dan kita dipanggil untuk mengasihi Tuhan dan saling mengasihi. Karena itu seorang murid Kristus akan mempunyai ciri khas yaitu dia akan terus belajar untuk mengenal Kristus dan menghidupi setiap Firman yang diajarkan oleh Kristus.
Setiapanak-anak Tuhan dipanggil untuk melayani. Pelayanan yang Tuhan ingin untuk kita lakukan bukan hanya sekedar pelayanan di gereja. Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya di berbagai bidang, termasuk di antaranya bidang sekuler.
Site De Rencontre Pour Les Amoureux Des Chevaux. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi yang terbesar adalah pilihan sebagian besar manusia. Ego sering membuat kita lebih suka dilayani, ketimbang merendahkan diri dan melayani. Pemimpin sesungguhnya adalah pelayaan. Seorang pemimpin yang mengedepankan ego akan disegani karena cendrung bertindak otoriter. Seorang pemimpin berkarakter pelayan dihargai dan diteladani karena keiklasannya untuk melayani. John Florio mengatakan; "Siapa yang tidak melayani, ia tidak boleh memerintah". Hidup yang bermakna adalah hidup yang melayani bukan dilayani. Hari ini Yesus mengatakan; "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaknya ia menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan dari semua."Yesus mau menyadarkan para murid dan kita semua bahwa; menjadi yang terdepan, menjadi terbesar, yang terhormat, tidak selamanya ditentukan oleh semakin banyaknya penghormatan yang diterima, tetapi juga oleh kesediaan dan kerelaan untuk memberikan pelayanan bagi sesama. Seseorang dikatakan besar, bukan karena dilayani tetapi terletak pada kerelaan hatinya untuk melayani bertanya kepada para muridnya; apa yang kamu perbincangkan di tengah jalan? Pertanyaan Yesus ini sesungguhnya mau menyadarkan para murid karena Yesus tahu bahwa para murid sibuk, memikirkan siapa yang terbesar, siapa yang paling terhormat, siapa yang harus menjadi orang nomor satu, tanpa peduli dengan Yesus yang sedang berjalan menuntaskan cinta-Nya bagi manusia yakni korban mengatakan; "Anak manusia akan diserahakan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, tetapi tiga hari setelah dibunuh Ia akan bangkit." Kata-kata Yesus sebenarnya mau membuka pkiran para murid banhwa; menjadi yang terbesar tidak dimaksudkan untuk mereka yang pendapatkan posisi penting, kedudukan terhormat tetapi justru sebaliknya untuk menjadi yang terbesar adalah harus rela berkorban demi keselamatan banyak orang. murid harus merelakan dirinya untuk menjadi pelayan banyak orang. Kita sering terkecoh dengan pilihan yang salah. Kita berusaha, untuk menjadi yang terbesar, tetapi kita tidak rela turun turun ke bawah untuk melayani. Kita mengincar posisi penting tetapi lebih mementingkan diri sendiri atau kelompok tertentu, ketimbang kepentingan banyak orang. Surat Yakobus dalam bacaan kedua mengatakan; "dimana ada iri hati dan mementingkan diri, di situ ada kekacauan dan segala perbuatan jahat".Kita sibuk dengan urusan posisi dan kedudukan, kita sibuk dengan urusan duniawi tanpa kita sadari bahwa ternyata Yesus sedang berjalan bersama kita, Yesus sedang berbicara dengan kita melayani seperti anak kecil, yang hanya bisa siap melayani. Kita belajar untuk melayani, meski terkadang kita ditolak. Kata orang bijak, "Kita tersenyum ketika pelayaan kita diterima itu biasa, tetapi kita kita tersenyum saat pelayaan kita tidak di hargai, itu yang luar biasa. Semoga kita mampu menjadi pelayan yang Lihat Sosbud Selengkapnya
Bacaan Alkitab II Timotius 41-8 Sebuah syair lagu yang tidak asing lagi untuk kita Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia – siakan apa yang Tuhan b’ri. Hidup ini harus jadi berkat. Artinya bahwa hidup kita semua adalah hidup dalam panggilan Allah. Bukan soal berapa lama kita hidup, tapi bagaimana selama hidup, kita memberi arti dan menjadi berkat. Bukan soal apa jabatan kita tapi seberapa kesungguhan dan kesetiaan kita untuk melakukan yang terbaik melalui jabatan kita. Bukan supaya kita beroleh pujian tapi supaya Kristuslah yang dipuji dan dimuliakan. Jadi Hidup bukan sekedar mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban tetapi hidup adalah untuk memenuhi panggilan pelayanan kita. Jemaat yang dikasihi Tuhan… Bacaan kita hari ini dlm II Timotius 41-8 adalah pengajaran Rasul Paulus kepada Timotius untuk tetap setia dan sungguh – sungguh melayani Tuhan. Paulus menasihati Timotius untuk memenuhi panggilan pelayanan yang telah Allah percayakan kepadanya. Paulus menekankan beberapa hal bagi Timotius tetapi juga bagi kita semua. 1. Bahwa Kristus Yesus yang akan menjadi hakim Oleh karena itu Pelayanan kita dikerjakan dengan setia bukan untuk menyenangkan manusia tetapi untuk menyenangkan Tuhan 2. Panggilan kita adalah senantiasa memberitakan Firman lewat perilaku hidup sehingga menjadi surat Kristus yang terbuka 3. Panggilan kita adalah untuk Kuasailah diri dalam segala hal Menguasai diri berarti sadar dalam segala hal, sabar menderita, tunaikan tugas pelayanan. 4. Panggilan kita adalah Kesiapan untuk berkorban Banyak yang harus korbankan. Kadangkala bukan darah yang tertumpah tapi harga diri, sifat-sifat kedagingan kita yang harus kita tanggalkan. Tanpa pengorbanan tiada kemuliaan. 5. Panggilan kita adalah untuk bertahan sampai akhir 7-8. Paulus mengakhiri pertandingan dengan baik. Paulus menneladani Kristus yang menjalankan Misi sampai tuntas. Paulus memelihara iman hingga mencapai garis akhir. Paulus tidak pernah berhenti karena tantangan karena pemenjaraan bahkan karena maut sekalipun. Karena itulah Paulus berpesan dengan “sungguh-sungguh” pada Timotius dan bagi kita semua. Kata sungguh2 yang dipakai di sini mengandung arti pesan yang sungguh-sungguh, kesaksian yang sepenuh hati, perintah yang ditegaskan, dorongan yang sangat kuat. Paulus memang sangat mendesak Timotius soal kesungguhan ini karena memang situasi pada saat itu sungguh kritis. Pertama, karena makin berkembangnya ajaran-ajaran palsu situasi dunia yang bisa mengendorkan kesungguhan bagi Tuhan. 3-4. Kedua, karena Paulus soal waktu. Paulus sadar waktu hidupnya tidak lama lagi. Tidak ada yang abadi dalam hidup. Hanya Tuhan yang abadi. Hidup Paulus ada batasnya dan kerja Paulus ada akhirnya. Karena itu waktu tidak boleh disia- siakan agar dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik. Jemaat Tuhan, Hari ini di tengah-tengah jemaat, akan kita saksikan 1. Pelantikan Koordinator Majelis Kelompok Getsemani dan Sekretaris Urusan Pekabaran Injil juga serah terima Jabatan Ketua Majelis Jemaat. Bagi yang dilantik dan kita semua Tidak ada pelayanan yang kecil bagi Tuhan; semuanya itu penting 2. Serah Terima Jabatan Ketua Majelis Jemaat. Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Tapi tiap-tiap orang dan di sepanjang masa tetap belajar sungguh-sungguh dalam pertandingan ini hingga mencapai garis akhir. Arah kita bukan pada orang, tetapi pada Kristus yang memimpin setiap pekerja memenuhi panggilanNya. Arah kita juga bukan pada masa karena setiap masa pasti berbeda. 10 tahun yang terlewati akan bebrbeda dengan 20 tahun akan datang. Sesungguhnya arah kita adalah pada Kristus sang penguasa masa. 3. Dalam Minggu ini pada hari Jumat nanti kita akan merayakan HUT ke - 62 GKI Di Tanah Papua. Mari kita menjadi warga Gereja yang sungguh-sungguh memelihara iman. Pelihara imanmu dalam pergaulanmu, Pelihara imanmu dlm pekerjaanmu, jaga imanmu di dalam keluargamu. Berdirilah pada nilai-nilai imanmu. 4. Bagi kita yang melayani sebagai pemimpin, mari kita bangun kesadaran yang sungguh untuk memenuhi panggilan pelayanan dengan setia. Setia dalam pemberitaan firman dan setia dalam pelayanan yang telah Tuhan percayakan. Dengan demikian, kita dapat mengarahkan jemaat di dalam kebenaran Tuhan sehingga mereka tidak mudah terseret dalam kesesatan. 5. Bagi kita semua, marilah kita mencintai firman Tuhan dengan lebih sungguh lagi. Pelajari dengan lebih rajin dan tekun sehingga kita dapat membedakan ajaran yang benar dan palsu, serta dapat melayani Tuhan di dalam kehendak-Nya. Melayani bukan untuk mencari berkat tetapi untuk menjadi berkat. Melayani bukan supaya dilihat orang tetapi supaya orang melihat Kristus. Melayani bukan sebuah kewajiban tapi panggilan. Layanilah Tuhan selagi masih ada waktu. Penuhilah panggilan pelayananMu. Tuhan memberkati! _WarOpen, 0702'19_
Panggilan untuk melayani Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema panggilan untuk melayani Tuhan diambil dari Yesaya 61-8; Roma 117. Nabi Yesaya dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku "Ini aku, utuslah aku!" Yesaya 68 Ayat tsb diatas banyak dipakai untuk mendorong agar jemaat ikut melayani Tuhan atau mengambil keputusan untuk menjadi hamba Tuhan full time. Tetapi tahukah kita bahwa ada banyak hal yang harus kita perhitungkan dan persiapkan, sebelum kita melayankan panggilan yang amat mulia itu? Sebab jikalau tidak maka panggilan tsb tidak direspon dengan baik atau orang yang merespon tidak memiliki kualitas iman dan kecakapan yang baik bandingkan dgn kualitas penggembalaan yang di standartkan oleh Allah dalam Mazmur 7872. Ternyata tulus saja tidak cukup, harus cakap! Mau dan mampu itu harus berjalan seiring dan beriring bersama. Pelayanan itu bukan sebuah pilihan pekerjaan ataupun penambahan aktifitas. Pelayanan lebih dari itu. Pelayanan itu panggilan Tuhan untuk pertama tama mendewasakan iman kita yang dapat menuntun orang lain kepada iman. Jadi pelayanan itu lahir dari iman dan memimpin kepada iman. Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat Roma mengatakan "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 117. Pertanyaannya sekarang iman yang bagaimana? Ada 4 tahapan iman yang harus kita mengerti agar pelayanan kita benar benar bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Satu Gratia Iman yang menyadari dan mengakui bahwa semua yang saya terima ini termasuk dan terkhusus keselamatan adalah oleh karena kasih karunia atau anugerah Allah. Dua Noticia Oleh karena merasakan begitu besar anugerah Tuhan, maka saya tidak mau hidup biasa biasa saja. Saya mau belajar lebih dalam lagi tentang anugerah Allah dan iman. Saya menempatkan iman saya pada sesuatu, atau lebih tepatnya, seseorang. Untuk percaya, saya harus tahu sesuatu tentang seseorang itu, yang adalah Tuhan Yesus Kristus. Tiga Assensia Saya sampai pada kesepakatan atau pengakuan iman bahwa isi dari iman saya adalah benar. Iman yang berdasarkan pada Firman yang benar. Empat Experencia Pada tahap ini, saya benar-benar mengalami Tuhan dan Firman. Saya melihat kebenaran konvensi iman dan Firman itu nyata dalam hidup saya, sehingga saya punya dorongan yang sangat kuat panggilan untuk mewartakan kebenaran iman. Sebab orang benar akan hidup oleh iman. Nah...jika panggilan pelayanan dan kelas pemuridan dikerjakan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan orang-orang yang betul-betul dipersiapkan menjadi pelayan Tuhan yang berkualitas. Baik untuk pelayanan di dalam Gereja maupun pelayanan di luar Gereja. Gereja menjadi partner TUHAN untuk memanggil dan melatih baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Efesus 411-12. Wow... itulah pekerjaan kita yang sesungguhnya yang bertolak dari iman dan yang memimpin kepada iman.
Di akhir jaman ini banyak penyimpangan yang terjadi di gereja-gereja Tuhan. Penyesatan dimana-mana, dan banyak sekali penyimpangan-penyimpangan ajaran di gereja Tuhan. Banyak jemaat Tuhan yang ke gereja karena mengidolakan hamba Tuhannya, bukan Tuhan yang dicari. Gereja Tuhan hari-hari ini mempertontonkan pertunjukan-pertunjukan yang tidak sesuai dengan kebenaran, supaya menarik anak-anak muda. Banyak orang tidak sadar bahwa dia di tipu oleh penyesat- penyesat. Bukan Tuhan yang disembah, tetapi hanya kedagingan mereka yang disenangkan. Gereja sedang dalam kesakitan. Karena itu kita harus hidup dalam kebenaran yang murni. Kesesatan harus diberitakan, bukan hanya tentang berkat-berkat saja yang perlu dikumandangkan oleh gereja-gereja Tuhan. Kita membutuhkan Revival. Revival bukan EO rohani, yang dikemas dengan pertunjukan mewah, artis-artis terkenal, atau musik yang spektakuler. Revival adalah hati yang berbalik kepada Kristus, hati yang bertobat, Hati yang diberikan kepada rencana dan kehendak Tuhan. Yunus dipanggil oleh Tuhan untuk memberitakan tentang Tuhan kepada Niniwe. Tetapi dia hendak melarikan diri ke Tarsis. Sehingga Tuhan mendidik Yunus, Tuhan membiarkan dirinya jatuh ke laut dan masuk dalam perut ikan selama 3 hari. Tuhan memanggilnya kembali ke panggilannya yang semula memenangkan kota Niniwe, sehingga seluruh Niniwe mengenal Tuhan Yunus 13. Tuhan punya panggilan untuk setiap kita Mungkin kita juga seperti Yunus, kita melarikan diri dari panggilan Tuhan. Tetapi Tuhan begitu rindu mempertahankan dan mengejar setiap kita. Tuhan sudah menyiapkan sebuah misi untuk kita kerjakan dalam hidup ini. Sayangnya banyak orang yang tidak mau menjalankan misinya. Mereka mau mengatur hidup mereka sesuka hatinya. Pada mulanya, Yunus dengan sengaja menaiki perahu yang tujuannya bukan ke Niniwe. Apakah kita juga demikian? Jangan salah menaiki kapal! Ada kapal yang bisa membawa kita menuju panggilan kita, dan ada kapal yang bisa membuat kita jauh dari panggilan Tuhan. Ada kapal pesiar yang isinya orang2 kaya, mereka berpesta pora dalam kapal, sedangkan pelayan-pelayan bekerja keras untuk melayani orang-orang kaya itu. Berbeda dengan kapal perang. Dalam kapal perang semua bergandengan tangan untuk menghadapi peperangan di depan mereka. Gereja Tuhan harusnya menjadi kapal perang, yang tujuannya membawa kita kepada kemenangan. Banyak orang yang lari dari panggilannya. Tetapi Tuhan panggil lagi Yunus dengan cara-Nya. Ini adalah sebuah proses penyadaran. Kalo kita ingin diangkat Tuhan, kita harus siap diproses dan dimurnikan Tuhan. Ketika Yunus mendapatkan panggilan yang kedua, Yunus taat dan melakukan apa yang Tuhan katakan. Ketika dia meresponi panggilan Tuhan, satu kota diselamatkan. Tuhan juga rindu memakai kita untuk menjadi alat-Nya menjangkau mereka yang terhilang. Bagi tuhan, jiwa-jiwa itu sangat berharga. Mari ajak orang-orang sekeliling kita untuk mengenal Tuhan. Diperlukan orang-orang yang meresponi panggilan-Nya. Dibutuhkan orang-orang yang mau dipakai Tuhan menggenapi rencana-Nya yang besar. Maukah anda meresponinya?
Ps. Debora Henubau Ringkasan Khotbah 18 Februari 2018 Pembacaan Alkitab Efesus 2 10 Semua manusia diciptakan oleh Tuhan, namun orang-orang pilihan Tuhan, yang diangkat sebagai anak-Nya diciptakan dalam Kristus Yesus. Artinya kita dilahirkan dalam roh, itulah kelahiran baru. Dan tujuan kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, dan Dia mau supaya kita hidup di dalamnya. Jadi setiap orang itu diciptakan dengan tujuan Tuhan di dalam hidupnya. Tuhan sudah mempunyai rencana planning untuk kita ada di dalam dunia ini. Bagaimana pun caranya kita terlahir secara jasmani di dunia ini bukanlah hal yang menentukan. Karena sejak kita lahir baru, yaitu percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi dan di baptis, maka hidup yang lama sudah berlalu, karena hidup baru sudah datang! Alkitab ini adalah firman Tuhan, dan apa saja yang Tuhan sudah siapkan untuk kita, tercatat semua di dalam firman-Nya. Tidak peduli apa latar belakang kita dulu, sebelum di dalam Kristus, karena di dalam Kristus kita telah diubahkan. Tuhan sudah siapkan pekerjaan baik dalam rancangan-Nya bagi kita, supaya kita hidup di dalam setiap rencana-Nya. Tuhan itu luar biasa dan tidak bisa diukur dengan ukuran manusia. Dan Tuhan yang berkuasa itu peduli kepada kita dan membuat rancangan-Nya atas hidup kita. Kita semua sudah ditentukan, dipilih, dan dipisahkan dikuduskan dari dunia ini untuk menjadi anak-anak Bapa di surga dan dipersiapkan untuk melayani-Nya. Efesus 1 3 Tuhan sudah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam Surga bagi kita, dan itulah pemberian Tuhan the grace of God Ayat 4 Bapa di surga sudah memilih kita di dalam Tuhan Yesus Kristus! Jadi kalau Tuhan sendiri yang berbicara lewat firman-Nya untuk memilih kita, maka JANGAN RAGU! Dia memilih dan merencanakan kita dalam pikiran dan hati-Nya, sebelum segala sesuatu dijadikan. Pikiran manusia tidak bisa memahaminya, karena terbatas ruang dan waktu. Jalan dan rancangan Tuhan itu tidak terselami, dan melampaui pikiran kita. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan, dan bukan gambar dan rupa yang lain. Kita semua dipilih Tuhan karena kita dikasihi-Nya, bahkan saat ini jika kita tertanam dan bertumbuh serta melayani di GDS semua itu karena panggilan dan pilihan Tuhan atas hidup kita, dan sejak dalam Kristus yang lama sudah berlalu, artinya masa lalu kita dihapuskan, karena yang baru telah datang. Karena itu hiduplah sebagai orang yang merdeka di dalam Kristus. Ayat 5 Dalam kasih Tuhan telah menentukan kita dari semula oleh Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. banyak orang tidak akan bisa mengerti tentang kasih Tuhan, karena pada umumnya kasih manusia itu berbalas dan terbatas. Jika kita sudah dipilih dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, maka hargai panggilan Tuhan, dan jangan ragu siapa identitas kita, kita adalah anak-anak Bapa, ahli waris-Nya. Bapa rela memberikannya kepada kita segala sesuatu, maka dari itu kita harus sukacita untuk menerima segala sesuatu dari-Nya. Ayat 13 Di dalam Kristus pada waktu kita percaya, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus atas apa yang Bapa janjikan. Roh Kudus itu adalah Tuhan sendiri. Di dalam Roh Kudus kita diberikan akses untuk bersekutu dengan Bapa dalam doa, karena Roh kudus diberikan dan mengajarkan bagaimana kita harus berdoa. Ayat 14 Roh Kudus menjadi jaminan sampai kita menerima semua apa yang menjadi milik kita. Roh Kudus diberikan kepada kita sejak kita ada di dalam dunia sebagai “kepastian” atau “tanda jadi” sehingga kita berhak menerima segala sesuatu yang Bapa sediakan. Roh Kuduslah yang menolong dan memampukan kita untuk melayani Tuhan, itu sebabnya kita tidak melayani dengan kekuatan secara daging. Apapun latar belakang kita, Tuhan sudah memilih kita untuk menggenapi rencangan-Nya dalam hidup kita. Galatia 1 15 Tetapi karena kebaikan hati Allah, Ia memilih saya sebelum saya lahir dan memanggil saya untuk melayani Dia. Paulus sebelumnya adalah Saulus, seorang penjahat yang menganiaya dan membunuh orang-orang percaya, mengalami panggilan Tuhan, dia diubahkan menjadi seorang rasul yang hidupnya menjadi berkat bagi dunia, dan hampir sebagain besar Perjanjian Baru ditulis olehnya. Paulus mungkin tidak pernah berpikir tentang panggilan Tuhan atas dirinya, bahwa dia juga akan mati demi Kristus, namun semuanya itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan atas dirinya. Mazmur 139 13 – 18 baca Tuhan membentuk kita, dan menenun kita dalam kandungan, itu sebabnya kejadian kita dahsyat dan ajaib, itulah mujizat Tuhan. Tuhan menciptakan kita sempurna dan berharga. Kita harus bersyukur kepada Tuhan! Tuhan sudah merekam seluruh hidup kita sejak awal sampai akhir dalam kekekalan bersama dengan-Nya. Oleh sebab itu, kita harus menghargai hidup kita jangan disia-siakan jangan meniru atau ikut-ikutan dunia ini, kita harus pakai hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Mata Tuhan sudah melihat kita pada waktu bakal anak, dan dalam kitab-Nya semuanya tertulis tentang kita. Di surga ada rancangan Tuhan buat kita sejak awal sampai akhir. Jadi Tuhan sudah memiliki rancangan untuk kita, rancangan damai sejahtera dan memberi kita masa depan yang penuh harapan. Yeremia 29 11. Rancangan Tuhan bagi kita adalah KEBAIKAN. Apapun keadaan kita Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan Roma 8 28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Tuhan tidak pernah bertentangan dengan diri-Nya sendiri, dan apa yang Ia firmankan! Jadi jangan menganggap semua musibah dan kesulitan datang dari Tuhan. Justru Tuhanlah yang mengubah hal-hal yang menurut kita buruk/ sulit untuk mendatangkan kebaikan atas hidup kita, karena Tuhan itu baik adanya. Pikiran Tuhan tidak bisa kita disalami, rancangan-Nya melampaui rancangan kita, dan kita hanya bisa menerimanya dengan iman sebagai kasih karunia Tuhan. Betapa bernilainya pikiran Tuhan yang indah tentang kita, dan Tuhan berjanji bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu hadir dan peduli terhadap hidup kita. Yeremia 1 5. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau , dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” Lukas 19 30 – 36 Jikalau Tuhan saja memilih keledai yang lemah untuk tujuan-Nya yang mulia, apalagi kita anak-anak-Nya, yang dipilih dan ditetapkan untuk rancangan-Nya yang besar. Oleh sebab itu, jangan ragu dan jangan kehilangan identitas diri kita di tengah-tengah dunia ini. Roma 8 29 – 30 Kita diipilih dari semula ditentukan dari semula di dalam Kristus. Supaya Tuhan Yesus menjadi yang Sulung diantara kita. Karena melalui kematian dan kebangkitan Kristus kita menjadi anak-anak Bapa di Surga. Kita semua ditentukan, dipanggil dan dibenarkan. Yesaya 55 8 – 9. Jalan-jalan Tuhan melampaui semua jalan dan rancangan kita. Tuhan tidak pernah keliru. Dia memanggil dan mempersiapkan pekerjaan bagi kita, yaitu Amanat Agung, karena itulah tugas pangilan kita selama masih bernafas di bumi ini. Jangan sia-siakan hidupmu, hiduplah untuk menggenapi rancangan Tuhan. Amin!
khotbah dipanggil untuk melayani